For Sale

For Sale

Kamis, 07 Agustus 2008

How to us Article Marketing

How To Use Article Marketing To Grow Your Business

by Stephen Long

Article marketing is one of the easiest kinds of website promotion. By writing articles that concentrate on characteristics of your website’s theme and submitting them to top article directories, you will begin to see an increase in website traffic. If you don’t have the time, then you can easily and affordably outsource writing projects.

Well constructed articles can bring you free website traffic from a substantial increase in back links. The key to your sucessful article writing is twofold. Firstly, your articles need to be well written, informative and appropriate to your website. Secondly, you need to write and submit articles to high traffic directories on a regular basis. Article marketing doesn’t work as a website promotion strategy if you are simply doing it once in a while. You have to work to a regular writing and submission routine so that the number of quality back links increase over time.

The links back from other online directories are important for website promotion in two different ways. They are a link from the article directly to your web site that very interested readers of your article can follow and therfore, they are a means for highly focussed traffic to reach your site. They also provide as a important SEO (search engine optimization) service because the search engine algorithms use the number of relevant, one way back links to your website as an important aspect in assigning your ranking on search results pages.

Article marketing works as a website promotion technique because other websites and ezines can locate your articles in article directories and publish your articles with a link to your website in the resource bio. Most websites do not allow you to include embedded links in your article but do allow you to place links and marketing style information in your resource box that appears beneath the article.

You can attract free website traffic with your resource bio by featuring your expertise and things you are particularly marketing with a link to relevant pages. Individuals who wish to utilize your article on their site or in their ezine must agree to keep your resource information intact.

You can choose to write an informative article about some parts of your business that a reader may be interested in, or you can write a product review that is designed to encourage your reader to take the next step and buy the product. Many Internet marketers will write articles to direct people to their website to offer them a free ebook or subscription to a newsletter so that they can build an opt-in email list for ongoing marketing purposes. Article marketing is one of the best ways to pre-sell a product because it allows you to gain enough credibility with your reader that they are more apt to click on your resource box link to find out more.

Article marketing is a highly effective tactic to attract free targeted traffic to your website. You may have a great product and a excellent sales-pitch, but without targeted website traffic your online business will be going nowhere. However, if you are committed to writing at least one article a day and submit those articles to high traffic article directories as well as directories that have high search engine ranks, you will soon find that you will have incredible website visitors that are knocking on your online door.

Rabu, 06 Agustus 2008

Loyalitas Merek Internal

Ketika Sophia Latjuba mengiklankan sabun mandi GIV, yakinkah Anda bahwa dalam kehidupan sehari-hari dia juga memakai sabun yang murah meriah itu? Adapula cerita menarik ketika wartawan memergoki Nirina Zubair, VJ MTV, memakai nomer operator lain padahal tengah menjadi brand ambassador IM3. Tentu yang lebih parah adalah ketika seorang karyawan minuman ringan ternama ketahuan minum bermerek kompetitor utama, kontan mendapat sanksi dari perusahaan.

Yang terakhir adalah kisah yang terjadi di AS. Kisah ini sebenarnya bertutur mengenai loyalitas terhadap merek, tetapi bukan oleh pelanggan. Acap kita membahas mengenai loyalitas pelanggan, namun lupa brand loyalty pihak internal. Padahal brand loyalty pihak internal inilah yang diharapkan memancar keluar kepada pihak eksternal, para pelanggan.

Loyalitas pelanggan adalah tambang uang bagi perusahaan. Dan dalam realitas, loyalitas terhadap produk atau layanan terungkap dalam loyalitas merek. Tak ayal brand loyalty menjadi fokus semua kegiatan pemasaran, bahkan segenap awak perusahaan.

Martin Lindstrom mempunyai cara unik untuk mengukur loyalitas terhadap merek. Dalam survei yang melibatkan responden dari 13 negara, responden ditanya kesediaannya untuk ditato logo merek favoritnya secara permanen di lengan atau anggota tubuh lainnya. Pendekatan nyleneh ini ternyata didukung oleh 18,9 persen responden yang memfavoritkan Harley-Davidson. Tiga merek paling favorit yang secara berturut-turut mengikutinya adalah Disney, Coca-Cola, dan Google.

Nah, jika pelanggan saja disuruh loyal terhadap merek, bagaimana dengan para karyawan? Tentu para karyawan harus dibuat loyal terhadap merek. Coba simak cara Disney membangkitkan loyalitas mereknya. Disney membuat system mulai dari rekrutmen, pelatihan, sampai kebijakan SDM agar mencerminkan atribut dan pesan yang terkandung dalam merek Disney. Juga mencakup layanan, perilaku, sampai pakaian karyawannya. Memastikan bahwa karyawannya mengerti dengan gambling makna merek Disney, dan bagaimana mereka harus bersikap dan berperilaku untuk mendukungnya.

Jadi brand loyalty karyawan sebagai pihak internal mempunyai makna yang lebih luas dan tuntutan yang lebih berat. Bukan sekedar memakai produk dengan setia, tetapi juga harus mampu menjaga agar pelanggan tetap setia. Jadi karyawan mesti dijadikan sebagai tulang punggung dalam menghidupkan brand. Prinsip ini dipakai mulai dari tahap paling awal, perekrutan karyawan baru. Yang dilanjutkan dengan membangkitkan antusiasme dan gairah karyawan sehingga merek menjadi komitmen mereka. Cara membangkitkan yang paling efektif adalah melibatkan mereka dalam prosesnya. Termasuk komunikasi yang melibatkan edukasi karyawan berikut mekanisme umpan baliknya, sehingga karyawan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap esensi dari merek. Pemahaman esensi ini mulai dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap atribut identitas merek sampai brand promise. Dengan demikian menimbulkan tanggung jawab dan rasa memiliki.

Kesemuanya harus didukung komunikasi internal secara konsisten untuk menjelaskan tata nilai dan perilaku yang sesuai dengan brand promise. Kesuksesan internalisasi ini ditandai dengan merasuknya tata nilai dan perilaku ini dalam keseharian karyawan.

Dalam membangun merek yang kuat memang dibutuhkan komunikasi yang efektif, yaitu konsisten, dapat diterima secara jernih, dan dimengerti secara jelas oleh khalayak sasaran. Inilah yang menjadi prinsip komunikasi pemasaran. Masalahnya jika kita menyebut komunikasi pemasaran pikiran langsung tertuju kepada para pelanggan di luar sana. Kita sering abai, bahwa komunikasi itu juga harus mampu memasarkan terlebih dahulu kepada para pelanggan internal, para karyawan dan kalangan internal perusahaan. Jangan lupakan tentang brand loyalty pihak internal, sebelum menyuruh pelanggan loyal kepada merek kita.

Membangun Personal Branding

Anda menginginkan produk/nama perusahaan Anda atau bahkan Anda sendiri sebagai tenaga kerja ingin memenangi persaingan dan selalu diberada dalam top of mind konsumen Anda? Bila jawaban Anda adalah “Ya”, maka sudah saatnya bagi Anda untuk memiliki dan membangun “personal branding”, yaitu menemukan ataupun membangun ciri khas/karakteristik unik sebagai keunggulan diri yang dapat Anda jadikan alat yang ampuh dalam meraih kesuksesan.

Pernahkan terlintas dalam pikiran Anda, kenapa Coca-Cola, mampu bertahan selama 100 tahun lebih, atau teh botol Sosro berhasil menempati posisinya saat ini sebagai “market leader” minuman teh dalam botol, atau Harley Davidson yang mampu bertahan sekian puluh tahun di pasar industri sepeda motor, atau Bill Gates dengan Microsoft-nya, atau Abdullah Gymnastiar dengan MQ Corporation-nya. Padahal kita semua mengetahui mereka masing-masing memiliki pesaing yang tidak sedikit dan tidak lemah.

Strategi pemasaran adalah jawabannya. Penyusunan strategi pemasaran yang tepat akan mampu membangkitkan daya tarik yang lebih besar pada produk sejenis. Daya tarik inilah yang membuat konsumen mau membeli produk tersebut, sekalipun harga lebih mahal, walaupun atribut produk (rasa, bentuk atau model, warna dan sebagainya) tidak berbeda dengan produk sejenis.

Dalam banyak hal, keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh seberapa menariknya merek dagang produk tersebut. Merek dagang atau branding memegang peranan penting bagi perusahaan maupun bagai seseorang untuk meraih kesuksesan, karena perusahaan maupun seseorang yang memiliki personal branding yang kuat akan mampu memperlihatkan keistimewaan dan keunggulannya dalam bidang tertentu. Singkat kata, personal branding merupakan cerminan dari kemampuan, keunggulan dan reputasi yang dimiliki oleh seseorang maupun perusahaan.

Berikut ini adalah strategi sederhana yang dapat diterapkan oleh siapa saja ataupun perusahaan apa saja untuk mulai membangun personal branding:

1. Make history

Membangun personal branding dapat dimulai dengan menyusun database yang berisi catatan prestasi dan pencapaian membanggakan yang telah dicapai sebelumnya. Selain itu jangan pernah lupa untuk terus mengambil tantangan dan peluang baru. Semua catatan pencapaian ini kelak akan menjadi basis bagi perjalanan kesuksesan Anda ataupun perusahaan Anda.

Setelah dapat merumuskan apa “warna” Anda ataupun perusahaan Anda, sebelum mencari atau mengerjakan hal-hal baru, maka sebaiknya Anda membuat perencanaan yang terfokus pada “brand” atau “warna” yang telah menjadi pilihan. Selanjutnya kembangkan strategi untuk menambah pengalaman atau membuat inovasi baru.

2. Never ending study

Berbagai jenis pekerjaan atau produk memerlukan standar minimum. Oleh karena itu Anda atau perusahaan Anda sebaiknya memiliki dan/atau mengikuti standar minimum tersebut. Untuk itu Anda mungkin harus mengalokasikan dana yang cukup besar untuk belajar ataupun melakukan pengembangan produk perusahaan Anda. Belajar….belajar….dan terus belajar.

3. Promote yourself

Memiliki personal branding yang jitu saja ternyata belum cukup. Anda harus membuat pihak lain mengetahui bahwa Anda atau perusahaan Anda-lah pemiliknya. Singkirkan keengganan atau malu untuk memperlihatkan kemampuan diri atau perusahaan Anda, tentu dengan cara-cara yang positif dan elegan. Pelajari cara berpromosi yang sopan dan tidak terkesan membual apalagi arogan.

Salah satu media yang sederhana tetapi cukup membantu adalah dengan menyusun resume yang berisi catatan prestasi atau pencapaian Anda maupun perusahaan Anda, jangan lupa untuk mencantumkan kompetensi Anda atau spesialisasi perusahaan/produk Anda. Buatlah portofolio dalam versi hard-copy (cetak) dan soft-copy (on-line). Jika Anda atau perusahaan Anda belum memiliki personal/official website, inilah saat yang tepat untuk membuatnya, agar seluruh dunia dapat membaca tentang Anda atau perusahaan Anda. Dalam portofolio sedapat mungkin cantumkan prestasi, resume, penghargaan dan juga hasil karya yang telah dicapai

4. Be expertised

Tidak ada cara yang lebih ampuh dalam mempromosikan personal branding, selain dengan cara menunjukkan kepada dunia bahwa Anda perusahaan Anda memiliki kompetensi dalam bidang tertentu. Cara yang bisa ditempuh bisa bermacam-macam, diantaranya adalah dengan menulis artikel yang terkait dengan bidang kompetensi Anda, untuk perusahaan Anda juga dapat ditempuh cara sejenis yakni dengan membuat program promosi yang menunjukkan bahwa perusahaan Anda memang expert dibidang tersebut. Sangat dimungkinkan untuk menggandeng media tertentu guna melakukan publikasi. Atau dapat juga dengan membuat website sendiri untuk melakukan publikasi tersebut.

Jika sudah cukup dikenal orang, mulailah untuk mencari kesempatan tampil sebagai pembicara pada kesempatan konferensi atau seminar ataupun bentuk-bentuk pertemuan yang terkait dengan kompetensi Anda. Juga untuk perusahaan Anda mulailah dengan membuat program promosi off-air untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen.

5. Network development

Menjalin hubungan dengan klien, konsumen atau teman sejawat merupakan jaringan hubungan yang dapat mendorong pencapaian keberhasilan Anda atau perusahaan Anda menjadi lebih cepat. Manfaatkan waktu luang pada saat minum kopi, makan siang, bahkan makan malam sekalipun untuk menceritakan keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai, tentu secara proporsional. Jangan dilupakan pula untuk menjalin hubungan baru dengan siapapun dan dalam kesempatan apapun. Simpan semua bisnis card, kartu nama yang diterima pada berbagai pertemuan dan juga simpan alamat e-mail. Luangkan sedikit waktu untuk menulis e-mail, SMS, mengirimkan kartu ucapan kepada kolega, konsumen, bahkan teman-teman baru.

(Disarikan dari berbagai sumber, BnR)

Selasa, 05 Agustus 2008

MArketing

Dunia markeing yanterus berkembang saat ini sangat pesat sepesat pemikiran baru yang mucul disetiap otak dari individu. dan didukung adanya perkembangan dari banyknya keinginan yang terus bertambah.